Lima Koperasi Indonesia Kandidat Kelas Dunia
Kementerian
Koperasi dan UKM segera mendaftarkan lima koperasi Indonesia berkelas dunia
versi International Co-operative Alliance (ICA) yakni, 300 Global Cooperative.
"Kami memiliki setidaknya lima koperasi yang memiliki kriteria sebagai
koperasi berskala dunia," kata Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin dalam
acara puncak Hari Koperasi Nasional di Palangkaraya dilansir Antara, Kamis
(12/7).
Lima
koperasi tersebut antara lain, Koperasi Kospin Jasa Pekalongan yang memiliki
aset Rp2,5 triliun, Koperasi Warga Semen Gresik Jawa Timur beraset Rp529
miliar, Koperasi Peternak Susu Bandung Utara dengan aset Rp233,7 miliar,
Koperasi Obor Mas dengan aset Rp200,8 miliar, dan Induk Koperasi Simpan Pinjam
dengan total aset Rp33 miliar.
Dia
mengatakan pihaknya menargetkan di tiap daerah akan lahir lebih banyak koperasi
percontohan yang nantinya bisa menjadi koperasi berskala dunia dengan prestasi
yang baik sehingga mampu menyejahterakan anggota dan masyarakat di sekitarnya.
"Kami juga patut berbangga sebagai warga koperasi, bahwa Perserikatan
Bangsa-Bangsa melalui resolusinya No.64/136 telah mengakui bahwa peran koperasi
khususnya Koperasi Indonesia sebagai organisasi usaha telah terbukti mampu
menopang perekonomian dalam keadaan krisis ekonomi global," katanya.
Ia
menambahkan, koperasi khususnya di Indonesia juga telah mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, menurunkan tingkat kemiskinan
dan meningkatkan kemakmuran rakyat.
Menteri
berpendapat, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sustainable, semakin baik,
cukup tinggi sehingga menciptakan banyak peluang ekonomi harus dimanfaatkan
dengan baik oleh koperasi Indonesia yang tahun ini genap berumur 65 tahun.
"Revitalisasi koperasi saat ini merupakan salah satu program utama Pemerintah
untuk menunjang perekonomian Indonesia menuju masyarakat yang makmur dan
sejahtera. Hal itu juga didukung oleh PBB yang mencanangkan tahun 2012 sebagai
tahun koperasi dunia atau International Year Cooperative," katanya.
Ia
bangga dengan perkembangan koperasi Indonesia yang makin baik dari tahun ke
tahun. "Memasuki tahun ketiga RPJM 2009-2014, jumlah dan anggota koperasi
di Indonesia terus meningkat signifikan, sampai akhir tahun ini saya perkirakan
jumlahnya akan mencapai 200.000 unit," katanya.
Tercatat
pada 2009 jumlah koperasi Indonesia sebanyak 170.411 unit dan pada 2010 sebesar
177.482 unit, selanjutnya pada 2011 telah mencapai 188.181 unit hingga sampai
dengan pertengahan tahun 2012, koperasi Indonesia telah mencapai 192.443 unit
dengan jumlah anggota sebanyak 33.687.417 orang.
"Peningkatan
jumlah koperasi ini didukung oleh Program Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi
(GEMASKOP) dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah bekerja sama
dan sinergi dengan DEKOPIN," demikian Menteri Koperasi dan UKM
Kesimpulan
Koperasi
diIndonesia mulai ada kemajuan dari tahun ke tahun sudah ada perkembangan. Menteri
berpendapat, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sustainable, semakin baik,
cukup tinggi sehingga menciptakan banyak peluang ekonomi harus dimanfaatkan
dengan baik oleh koperasi Indonesia yang tahun ini genap berumur 65 tahun.
"Revitalisasi koperasi saat ini merupakan salah satu program utama Pemerintah
untuk menunjang perekonomian Indonesia menuju masyarakat yang makmur dan
sejahtera. Menteri juga menargetkan bahwa akan ada lagi kopersi yang mendunia
Anggota
koperasi juga semaakin banyak, dengan begitu dapat meningkatkan perekonomian
Indonesia dan juga mengurangi kemiskinan. Dengan partisipasi masyarakat dalam
menjadi anggota koperasi sangat membantu agar tercipta koperasi yang maju dan
membantu dalam perkembangan ekonomi Indonesia, juga membuat koperasi mendunia
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar