Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma
Ayu Kusumah

Rabu, 24 Juni 2015

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN

PENDAHULUAN
            Laporan keuangan menurut SAK No.1 adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sarana informasi kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam perusahaan. Laporan keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta penjelasan yang merupakan bagian dari laporan keuangan. Untuk membuktikan bahwa laporan keuangan bermanfaat maka dilakukan penelitian mengenai manfaatnya. Salah satu bentuk penelitian yang menggunakan rasio keuangan yaitu penelitian yang berkaitan dengan manfaat laporan keuangan untuk tujuan memprediksikan financial distress perusahaan. Laporan keuangan dapat dijadikan dasar untuk mengukur kesehatan suatu perusahaan melalui rasio keuangan yang ada dalam laporan tersebut. Rasio keuangan merupakan salah satu bentuk informasi akuntansi yang penting dalam proses penilaian kinerja perusahaan, sehingga dengan rasio keuangan tersebut dapat mengungkapkan kondisi keuangan perusahaan maupun kinerja yang telah dicapai perusahaan untuk suatu periode tertentu.
            Kesehatan perusahaan akan mencerminkan kemampuan dalam menjalankan usahanya, distribusi aktiva, keefektifan pengguna aktiva, hasil usaha yang telah di capai, kewajiban yang harus di lunasi dan potensi kebangkrutan yang akan terjadi. Masalah keuangan yang dihadapi suatu perusahaan apabila dibiarkan berlarut-larut dapat mengakibatkan terjadinya kebangkrutan. Beberapa perusahan yang mengalami masalah keuangan mencoba mengatasinya dengan melakukan pinjaman dan penggabungan usaha, atau dengan menutup usahanya.
            Financial distress terjadi sebelum kebangkrutan. Model financial distress perlu untuk dikembangkan, karena dengan mengetahui kondisi financial distress perusahaan sejak dini diharapkan dapat dilakukan tindakan-tindakan untuk mengantisipasi kondisi yang mengarah pada kebangkrutan. Banyak sekali literatur yang menggambarkan model prediksi kebangkrutan perusahaan, tetapi hanya sedikit penelitian yang berusaha untuk memprediksi financial distress suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan sangat sulit mendefinisikan secara obyektif permulaan adanya financial distress.
Ada dua motif dilakukannya penelitian tentang prediksi financial distress perusahaan, yang pertama adalah untuk menguji hubungan dan pengaruh antar variabel faktor keuangan dan pengukuran kegagalan atau kebangkrutan, sedangkan yang kedua adalah untuk mengembangkan model dalam peramalan atau prediksi kebangkrutan (Brahmana 2004). Penelitian ini dilakukan berkaitan dengan motif yang pertama yaitu menguji pengaruh rasio keuangan terhadap financial distress perusahaan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah perusahaan yang digunakan sebagai obyek penelitan adalah perusahaan Automotive and Allied Products. Alasan peneliti memilih obyek penelitian perusahaan Automotive and Allied Products karena semakin ketatnya persaingan dalam industri otomotif akan mengakibatkan perusahaan mau tidak mau harus berani mengambil langkah yang tepat dalam persaingan tersebut. Masing masing berpacu meluncurkan produk terbaru, layanan pasca jual yang cepat dan terbaik, pemberian hadiah, bonus, bunga kredit yang murah sampai mendirikan klub untuk mengakrapkan antar pengguna mobil sejenis. Tingginya persaingan otomotif di Indonesia disebabkan karena pasar mobil Indonesia merupakan pasar yang potensial.

LIKUIDITAS DAN FINANCIAL DISTRESS
            Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendanai operasional perusahaan dan melunasi kewajiban jangka pendek perusahaan (Wild et al 2005). Menurut foster dan wild et al, di jelaskan bahwa untuk mengetahui likuditas perusahaan dapat menggunakan current ratio, quick ratio dan cash ratio. Current ratio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Quick ratio merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan tidak mempertimbangkan persediaan, karena persediaan biasanya dianggap merupakan aset yang tidak likuid. Hal ini berkaitan dengan panjangnya waktu persediaan tersebut untuk menjadi kas. Rasio kas merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan.

PROFITABILITAS DAN FINANCIAL DISTRESS
            Profitabilitas merupakan hasil akhir bersih berbagai kebijakan dan keputusan, dimana rasio ini di gunakan sebagai alat pengukur atas kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari setiap rupiah penjualan yang dihasilkan. Profitabilitas adalah tingkat keberhasilan atau kegagalan perusahaan selama jangka waktu tertentu (Atmini,2005). Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen berdarkan hasil pengambilan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi (Weston dan Copeland 1995). Dalam Rasio return on asset yang tinggi menunjukkan asset yang dimiliki untuk menghasilkan laba dari penjualan dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan.
            Financial leverage menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Analisis terhadap rasio ini diperlukan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang (jangka pendek dan jangka panjang) apabila suatu peruasahaan dilikudasi atau dibubarkan (Sigit 2008)
            Pada saat diuji Likuiditas yang diukur dengan current ratio tidak berpengaruh terhadap financial distress perusahaan, likuiditas yang diukur dengan quick ratio berpengaruh negatif terhadap financial destress perusahaan. Likuiditas yang diukur dengan cash ratio tidak berpengaruh terhadap financial distress perusahaan, profitabilitas berpengaruh negatif terhadap financial distress perusahaan. Financial leverage yang diukur dengan total liabilities to total asset tidak berpengaruh terhadap financial distrss perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
1.      Setiawan dody, 2009, PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRES PERUSAHAAN OTOMOTIF, jurnal bisnis dan akuntansi
2.      Soviandre edo, 2014, FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KOPI DARI INDONESIA KE AMERIKA,  Jurnal Akuntansi Bisnis
3.      Santoso.F hendra, 2010, AKUNTANSI INTERNASIONAL , Jurnal Akuntansi
4.      Spica Luciana, 2006, ANALISIS RASIO CAMEL TERHADAP PREDIKSI KONDISI BERMASALAH PADA LEMBAGA PERBANKAN PERIODE 2000-2002, Jurnal ekonomi akuntansi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar